You are currently browsing the daily archive for September 25, 2008.


Text of President Bush’s speech on economic crisis

By The Associated Press Wed Sep 24, 9:59 PM ET

Text of President Bush’s speech Wednesday on the economic crisis and a financial rescue plan, as transcribed by CQ Transcriptions:

ADVERTISEMENT

BUSH: Good evening. This is an extraordinary period for America’s economy.

Over the past few weeks, many Americans have felt anxiety about their finances and their future. I understand their worry and their frustration.

We’ve seen triple-digit swings in the stock market. Major financial institutions have teetered on the edge of collapse, and some have failed. As uncertainty has grown, many banks have restricted lending, credit markets have frozen, and families and businesses have found it harder to borrow money.

We’re in the midst of a serious financial crisis, and the federal government is responding with decisive action.

We boosted confidence in money market mutual funds and acted to prevent major investors from intentionally driving down stocks for their own personal gain.

Most importantly, my administration is working with Congress to address the root cause behind much of the instability in our markets.

Baca entri selengkapnya »


Saat itu mungkin sekitar jam 9 malam, di sebuah bulan ramadhan, beberapa tahun yang lalu. Saya sedang mengendarai kijang putih saya di jalan Pelajar Pejuang, on the way home dari sebuah pertemuan. Dari agak kejauhan saya melihat sebuah mobil carry yang berjalan pelan, dan pengendaranya mendorong mobilnya dari sisi pintu dekat setir, pasti dia sendirian naik mobil itu sehingga ketika mobilnya mogok, dia harus turun dan mendorong mobilnya dari samping. Suasana jalan sepi, selintas saya berpikir, saya tidak tahu siapa yang akan menolong dia. Saya merasa si bapak itu perlu ditolong, jadi setelah melewati mobilnya, saya memutuskan untuk meminggirkan mobil saya ke tepi, mematikan mesinnya, dan agak berlari mendekati mobil carry itu. Saya kasih isyarat bahwa saya akan mendorong mobil orang itu, jadi dia naik saja. tadinya saya pikir dia akan meminggirkan mobilnya kedekat mobil saya, tetapi carry yang saya dorong terus berjalan lurus, tidak menepi. Tahulah saya, si bapak itu minta saya mendorong mobilnya lurus untuk menghidupkan mobilnya. Benar saja, setelah beberapa meter saya dorong, tidak lama kemudian suara mesin menderu. mobil carry itu jalan. Si bapak di mobil itu melambaikan tangannya pada saya, sambil bilang terima kasih. Saya terseyum lega, kembali ke kijang putih saya, dan meneruskan perjalanan, meluncur ke rumah.

Ada rasa senang bisa membantu orang yang sedang kesusahan dijalan, kebayang kalau saya dalam posisi seperti si bapak itu, tentu saya juga akan mengharapkan pertolongan dari orang lain di jalan. Berdasarkan beberapa kali pengalaman, saya sendiri merasa sesungguhynya orang kita itu baik-baik, dan saya sering mendapatkan pertolongan dari orang lain pada saat saya memerlukannya, baik itu di jalan, di kampus, di pasar, di kantor, dll. Karena itu bukanlah kita juga harus berbuat baik juga pada orang lain. Sedikit pertolongan yang kita berikan, bisa jadi begitu berarti nilainya bagi orang lain. “Hal jazaa’ul ihsaan illah ihsaan”, apakah balasan yang baik dari sebuah kebaikan selain kebaikan juga ? Nah, kalau kita merasa bahwa Allah Swt telah berbuat begitu baik pada kita dalam banyak hal: umur, kesehatan, keluarga yang menyenangkan hati, kesuksesan dalam berbagai hal, rizki yang terus mengalir walaupun mungkin tidak seberapa… sebagai ungkapan rasa syuukur atau terima kasih kita pada Allah Swt yang telah melimpahkan begitu banyak kebaikan dan kenikmatan pada kita, maka ayolah kita berbuat baik pada sesama, terutama pada mereka yang memerlukan uluran tangan kita. Perbuatan baik kita itu, sekecil apapun, menjadi sesuatu yang sudah seharusnya dilakukan oleh seorang yang bersyukur dalam hidupnya.


Pagi tadi, di pelataran masjid Habiburrahman (PTDI), mobil kijang putih saya gak mau distarter, penyakitnya kumat lagi. Sudah hampir sebulan ini kijang putih saya itu memang sering ngambekgak mau di starter. Gak ngerti salahnya dimana, padahal akinya relatif baru. Kemungkinan bisa dinamo starter, dinamo pengisian, dinamo jalan, kualitas akinya sendiri, kabel-kabel yang tersumbat atau mungkin terbuka, atau apalagi ya ? kalau sudah ngambek begitu, solusinya sementara biasanya didorong atau dipancing dengan aki dari mobil lain.

Karena keseringan kejadian seperti itu dimobil saya selalu tersedia kabel warna merah dan hitam untuk mancing ke aki mobi lain. Nah, pagi tadi mobil-mobil lain di tempat parkiran masjid sudah tinggal sedikit, padahal semalam penuh, karena waktu memang sudah menunjukkan sekitar jam setengah enam, para i’tikafer tentu umumnya sudah memacu kendaraannya di jalan, kembali ke rumah dan mungkin bersiap kerja atau belanja. Jadi, mau mancing ke mobil siapa ?, kalau minta bantuan ke orang belum kenal saya merasa gimanaa gitu. Sebenarnya sih semalam saya sudah janjian dengan teman yang juga bawa mobil untuk habis subuh bantu mancing aki mobil saya, tapi salah saya… habis subuh saya berbaring dan beberapa menit terlelap di masjid, menemani anak saya yang tertidur lagi habis shalat subuh, sehingga ketika teman saya nelpon ke hp, saya gak denger, trus dia berpikir bahwa saya mungkin sudah mencari alternatif solusi lainnya, so he has gone deh.

Isteri saya sebenarnya sudah menawari untuk mendorong mobil seperti beberapa hari lalu setelah beli bakso di Cikutra, waktu itu kebetulan jalan agak turun jadi saya pikir kalau isteri saya mendorong mobil tidak akan perlu keluar tenaga banyak 🙂 dan terbukti, hanya sekali dorongan, mobil meluncur dan hidup lagi. Sayangnya kali ini lahan parkiran datar, dan posisi mobil saya hidungnya membelakangi lahan parkir, sehingga kalau mau didorong harus memundurkan mobil dulu dan mungkin perlu atret berbalik arah. Saya coba nyiram akinya dengan air, sugan awe… ah tetap saja gak jalan. Sambil berpikir “dorong atau minta bantuan mobil lain” tiba-tiba ada seorang “i’tikafer” datang menyapa saya, dan bertanya apakah saya bawa kunci roda karena ban mobilnya kempes. Saya bilang ada, dan saya tanya balik apakah aki mobilnya masih bagus, karena aki mobil saya kayaknya sudah soak sehingga gak bisa distarter. Akhirnya terjadilah barter meminjam, dia meminjam kunci roda dan kemudian dongkrak, dan dia membawakan aki mobilnya untuk jadi pancingan ke aki mobil saya. Done ! Mobil saya jadi bisa jalan lagi, dan mobil dia bisa diganti rodanya ! Alhamdulillah… berkah Ramadhan hari ke dua puluh lima yang harus disyukuri 🙂

September 2008
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  

Klik tertinggi

  • Tidak ada

RSS Feed yang Tidak Diketahui

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.