Kemarin saya diingatkan oleh seorang teman bahwa nama Abu Lahab itu diabadikan dlm Al Qur’an padahal dia bukanlah orang yang kejam secara fisik thd Rasulullah SAW atau umat Islam, tetapi Abu lahab adalah seorang yang menjadi seteru Rasulullah dan da’wah Islam dalam konteks perang opini.
Abu Lahab sangat membenci Islam dan itu dinyatakannya dengan kata-kata yang provokatif dan menghinakan Rasulullah SAW dan Islam. Allah SWT mentakdirkan Abu lahab mati dengan cara yang mengenaskan dengan tubuhnya seperti terkelupas dan menimbulkan bau yang sangat sehingga tidak ada yang sanggup merawatnya. Di akherat dia dan isterinya sang penyebar fitnah akan merasakan siksa yang lebih dahsyat sebagaimana yang tertuang dlm Al Qur’an surat Al Lahab (Al Massad).
Saat ini perang opini, gossip, hujat-menghujat sangat mudah dibroadcast via media atau jejaring sosial spt facebook ini untuk membentuk opini kebencian dan pembunuhan karakter terhadap seseorang atau sekelompok orang atau suatu partai tertentu. Barangkali kisah Abu Lahab ini dapat mengingatkan kita agar kita tidak gegabah dalam berbicara, menyebar gossip apalagi fitnah, apalagi terhadap mereka-mereka yang telah bekerja untuk da’wah dan kejayaan Islam.
6 komentar
Comments feed for this article
Juni 2, 2013 pada 3:17 am
dony w
Bagaimana dengan orang/ustadx yang menjual agama untuk kepentingan duniawi pak? Apakah akan mendapat hukuman juga dari Allah?
Juni 5, 2013 pada 4:27 am
dewi
Tolong buat juga tulisan mengenai sa’labah modern.
September 5, 2013 pada 8:43 am
Laras Cempaka
betul juga ya pak, terima kasih sudah menshare, jadi merasa diingatkan tidak boleh gegabah dalam berbicara..
September 20, 2013 pada 3:22 am
Nunung
Makin banyak saja ya modern.
November 11, 2013 pada 6:01 am
zakiniku
semoga saya nggak termasuk abu lahab moderen ya pak taufik
April 7, 2016 pada 2:26 pm
Kaos Bapak Sholeh
Kaum muslimin memang sedang dalam kelemahan taraf berfikir pak. Terkadang tidak mampu menjangkau sesuatu yang tersembunyi. Itu mungkin salah stu penyebab keruwetan saat ini. IMHO , misal sebuah kelompok bisa menyibak tabir masalah, yang lain belum bisa.