Sejak beberapa waktu ini muncul wacana pembubaran partai, satu atau beberapa partai. Ada juga bahkan yang memunculkan wacana Indonesia tanpa partai.
Masalahnya dalam kehidupan berdemokrasi, adanya partai menjadi sebuah keniscayaan. Partai menjadi saluran aspirasi rakyat yang terdiri atas berbagai golongan, suku, agama, garis perjuangan, kesamaan cita-cita, kedaerahan dsb.
Anda suka atau tidak dengan partai-partai, kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis dengan penyaluran aspirasi melalui partai-partai itu akan terus berjalan. Jadi, menurut saya sih daripada memaki-maki partai dan atau sistem demokrasi, lebih baik anda bikin partai sendiri yang akan anda jamin bersih-sehat-bebas korupsi seideal mungkin dengan para pimpinannya terpilih sebersih malaikat.
Monggo mas …
2 komentar
Comments feed for this article
Januari 23, 2015 pada 8:22 pm
kangdjaya (@djaywikarta)
Partai politik itu harus ada karena “properti” nya demokrasi . . .yang seharusnya dilarang adalah penggunaan simbol-simbol agama dalam berpolitik.
Bagaimanapun, hakekat politik itu adalah untuk meraih kekuasaan didunia. makanya bisa menghalalkan segala cara, termasuk FITNAH dan dusta. Sementara ajaran agama itu suci dan sangat personal, makanya sangat aneh jika ada orang yang merasa SANGGUP berdakwah melalui jalur PARPOL . . .
Pengalaman PEMILU dan PILPRES kemarin mempertegas bahwa ajaran agama yang suci sesuai Hadits dan Quran itu tidak kompatibel dengan praktek politik yang nyata-nyata hanya taklid dan hanya “beriman pada fatwa dewan syuro” dari partai . . .
saya muslim, sangat TIDAK RELA jika kesucian Islam agama saya diwakili oleh PKS,
Maret 16, 2020 pada 3:31 pm
Toto Kartarahardja
Mengapa harus dibubarkan? Biarkan saja mati secara alami.