Pohon pinggir jalan
Jenis tumbuhan apa yang cocok untuk ditanam di suatu lokasi sangat tergantung pada berbagai hal. Pertama tentu tergantung lokasinya: seberapa luas lokasinya, bagaimana letak lokasinya, ketinggian lokasi dari permukaan laut, kondisi lingkungan: suhu, kelembaban, curah hujan, keterdedahan (exposure) dari sinar matahari, dsb.
Berikutnya pertimbangkan karakter tumbuhan yang akan ditanam, meliputi habitus yang akan dipilih (pohon, perdu atau herba), potensi maksimal ketinggian tumbuhan, luas mahkota (kerimbunan), daya tahan akar, daya rusak akar terhadap struktur diatasnya, kegunaan tumbuhan: apakah akan diambil buahnya, apakah karena bunganya atau daunnya yang indah ? Beberapa tumbuhan juga bisa dipilih atau tidak dipilih untuk ditanam karena menjadi temoat bersarang atau habitat bagi hewan seperti burung, kelelawar, serangga tertentu dan lainnya.
Bila tumbuhan ditanam dipinggir jalan (wayside), yang fungsinya sebagai peneduh, pemberi kesan anggun pada jalan atau koridor, biasanya pohon yang dipilih tidak boleh yang naungannya luas seperti pohon kihujan (Samanea saman) karena bisa merusak jaringan listrik atau telepon dan mengganggu kendaraan lalu lalang terutama ketika tumbuhan itu belum dewasa. Untuk tumbuhan pinggir jalan, pemilihan biasanya pada tumbuhan yang naungan ata mahkotanya tidak terlampau luas, misal pohon tanjung (Mimusops elengi), mahoni (Swietenia mahogani), bungur (Lagerstroemia flos-reginae), atau angsana (Pterocarpus indicus). Selain mahkotanya yang tidak terlalu luas sehingga tidak mengganggu jalan, tumbuhan tersebut juga memiliki sistem perakaran biasanya saja, tidak ekstensif, sehingga tidak merusak trotoir atau jalan. Tumbuhan beringin (Ficus benjamina), flamboyan (Delonix regia) dan kihujan (Samanea saman) adalah diantara beberapa pohon yang sistem perakarannya ekstensif sehingga mudah merusak trotoir, aspal atau bangunan disekitarnya. Pohon-pohon tersebut biasanya ditanam di lapangan yang luas.
Pada pinggir jalan yang sempit bahkan sebaiknya ditanam pohon yang memiliki mahkota lurus langsing seperti cemara, mempisang (Polyalthia longifolia), damar, atau palem. Pohon-pohon tersebut, seperti halnya juga pohon bambu, biasa ditanam ditepi pagar dinding tembok untuk memberikan nuansa hijau, hidup dan asri.
Pada jalan masuk ke komplek perumahan atau boulevard, kehadiran deretan tumbuhan seperti palem atau cemara memberi kesan anggun, memberi kesan menyambut dengan hangat mereka yang datang ke lokasi tersebut.
Memasuki King Park di Perth, kita akan disambut oleh deretan pohon kayu putih (Eucalyptus sp) dikanan-kiri jalan. deretan pohon kayu putih tersebut memberikan kesan anggun dan gagah pada taman tersebut. Pohon kayu putih tersebut memang merupakan tumbuhan asli Australia.
4 komentar
Comments feed for this article
Februari 24, 2009 pada 3:24 pm
agus
Mohon bertanya pak Taufik
Saya tertarik menanam pohon cemara di halaman rumah
tapi ada yg memperingatkan ,krn akar nya yg merusak,benarkah ?
Terima kasih
Februari 26, 2009 pada 9:16 pm
taufikurahman
Seingat saya cemara memiliki sistem perakaran yang berkembang lebih secara horizontal dibanding kedalam/vertikal. karena itu bisa jadi berpotensi merusak struktur didekatnya, tapi tidak akan separah yang dilakukan beringin atau flamboyan misalnya. Hemat saya sih go ahead tanam cemara
Juni 7, 2012 pada 7:11 am
Mas Effendi Hanafi
Mohon bertanya pak Taufik.
Bila saya berminta menanam pohon kayu putih disamping rumah,
apa akarnya bisa merusak pondasi rumah ?
Jenis yang saya sukai persis seperti foto bapak diatas.
September 27, 2015 pada 12:26 pm
Andri
Di depan pagar rumah ada pohon mempisang (mast tree) usia sekitar 15 tahun. Saya perhatikan ada retakan pada lantai menuju pagar, dan tampak dinding got yg bersingggungan langsung dengan tempat pohon tsb ditanam pun tampak mulai jebol.